Penguatan Tata
Kelola Kurikulum 2013
dan Latar
Belakang Pengembangan Kurikulum
1.
Penguatan Tata Kelola Kurikulum 2013
Pada proses pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum yang merupakan penguatan tata kelola dalam kurikulum 2013 salah
satunya yaitu satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan untuk menyusun silabus,
tetapi disusun pada tingkat nasional. Hal tersebut dilakukan dengan herapan
agar tujuan pendidikan dapat dicapai dengan baik dan
merata. Berdasarkan pengalaman pada kurikulum
KTSP tahun 2006, yang memberikan kewenangan kepada satuan
pendidikan dan guru untuk menyususn silabus sendiri, berdampak pada pemilihan
buku teks yang beragam oleh satuan pendidikan dan guru. Hal yang terjadi di lapangan,
satuan pendidikan dan guru memilih atau menggunakan buku yang dihasilkan dari
berbagai kurikulum-kurikulum sebelumnya seperti buku pada kurikulum 1994,
kurikulum KBK 2004, kurikulum KTSP 2006, dan bahkan dari sumber yang tidak
jelas rujukannya (Anonim, 2013). Pemilihan buku teks yang beragam tersebut
dapat menghasilkan silabus yang berbeda antar satuan pendidikan. Perbedaan
silabus tersebut dapat berakibat pada perbedaan proses pembelajaran yang
dilaksanakan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang diturunkan dari
silabus hingga pada proses penilaian yang akan dilakukan oleh guru akan berbeda
antar sekolah serta pencapaian kompetensi lulusan akan beragam pula. Oleh karena itu, agar kompetensi lulusan dapat dicapai
sesuai dengan yang telah ditetapkan, diperlukan adanya perubahan dan
pengembangan pada kurikulum 2013.
Penyusunan kurikulum
2013 dimulai dengan penetapan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan
peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah menetapkan
kompetensi, selanjutnya menentukan kurikulum yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Pada kurikulum 2013, guru diharapkan mampu
mengembangkan proses pembelajaran tanpa dibebankan menyususn silabus. Hal tersebut
didasari karena penyusunan silabus membutuhkan waktu yang cukup banyak dan
memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru sehingga
penyusunan silabus merupakan wewenang dari tingkat nasional (Dion, 2014). Selain
itu, untuk menjamin ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang telah ditetapkan
secara dan untuk memudahkan pemantauan dan supervisi pelaksanaan pembelajaran,
diperlukan penguatan tata kelola dengan menyiapkan buku pegangan untuk siswa
dan guru pada tingkat pusat. Hal tersebut dilakukan karena guru merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan kurikulum, sehingga sangat
penting menyiapkan guru yang memahami materi dan dapat memanfaatkan sumber
belajar yang telah disediakan dengan baik.
2.
Latar Belakang Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan salah satu komponen
yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan karena dalam
kurikulum berisi tujuan yang harus dicapai serta arah pendidikan yang
dituju dan kurikulum juga berisi pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus
dicapai oleh peserta didik. Pengembangan
kurikulum pada dasarnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan
pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik serta implementasinya di
dalam kelas (Sanjaya, 2008).
Tujuan dari pengembangan kurikulum adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan
diri dengan perubahan zaman, (Widyastono, 2014). Oleh sebab itu, diperlukan
adanya pengembangan kurikulum berupa perbaikan dan penyempurnaan dari
kurikulum-kurikulum sebelumnya dengan menyesuaikan perkembangan zaman.
Menurut saya, kurikulum yang
diterapkan harus mampu mengikuti dan menjawab tantangan di masa depan serta dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Menurut Widyastono (2014) untuk
menigkatkan mutu pendidkan harus dilakukan secara menyeluru yang mencakup
pengembangan manusian Indonesia seutuhnya, seperti: aspek moral, akhlak, budi
pekerti, pengetahuan, keterampilan, seni, olah raga dan prilaku. Jadi isi
kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi - kondisi di atas sehingga dapat
memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Dalam
pengembangan kurikulum, perlu menggunakan beberapa prinsip yang dijadikan
sebagai acuan agar kurikulum yang dihasilkan tersebut dapat memenuhi harapan elemen pendidikan yang
meliputi siswa, pihak sekolah, orang
tua,
masyarakat dan pemerintah.
Adapun
prinsip pengembangan kurikulum dalam Sanjaya (2008) antara lain:
a.
Prinsip Relevansi
Pengembanga kurikulum yang
meliputi tujuan, isi dan sistem
penyampaian harus sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan
siswa, serta sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum dipandang relevan
bila hasil yang diperoleh dari kurikulum berguna atau fungsional bagi kehidupan masyarakat. Artinya isi kurikulum harus sesuai dengan
kondisi yang terus berkembang yaitu selevan dengan perkembangan zaman yang
terjadi sekarang maupun yang akan datang.
b.
Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum
yang mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan
dan keadaan ekosistem dan kemampuan masyarakat dan lingkungan setempat atau
kurikulum bersifat dinamis. Terkadang apa yang diharapkan dan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum ideal tidak sesuai dengan kondisi dan kenyataan yang
ada di lapangan. Dalam hal ini lingkungan sekitar, keadaaan masyarakat, dan
ketersediaan tenaga dan peralatan menjadi faktor pertimbangan dalam rangka
pelaksanaan kurikulum. Kurikulum juga harus memungkinkan guru untuk
mengembangkan program pengejaran sesuai dengan kondisi yang ada serta
memberikan ruang untuk peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minat yang
dimilikinya.
c.
Prinsip Kontinuitas
Dengan
prinsip ini, alur dan keterkaitan di dalam kurikulum tersebut jelas sehingga
mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Artinya
kurikulum mengusahakan agar setiap kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang
berkesinambungan dengan kegiatan pembelajaran lainnya. Dalam hal ini pengembangan
kurikulum dilakukan harus bersifat berlanjut, artinya materi pelajaran harus
berkaitan dan berkisinambungan dengan materi pelajaran pada berbagai jenjang
dan jenis program pendidikan.
d.
Prinsip Efektifitas
Efektifias
dalam suatu kurikulum berkaitan dengan seberapa jauh ketercapaian apa yang
telah direncanakan atau diharapkan dapat dilaksanakan atau dicapai.
e.
Prinsip Efisiensi
Pengembangan
kurikulum harus mempertimbangkan segi efisien dan penggunaan dana, waktu,
tenaga, dan sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal.
Demikian juga keterbatasan fasilitas ruangan, peralatan, dan sumber
kerterbacaan, harus digunakan secara tepat oleh sswa dalam rangka pembelajaran,
yang semuanya demi meningkatkan efektifitas atau keberhasilan siswa. Kurikulum
dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi apabila dengan sarana, dana
yang minimal, serta waktu yang terbatas, namun dapat memperoleh hasil yang
maksimal.
Berlandaskan kelima prinsip
pengembangan tersebut, maka pengembangan kurikulum sangat perlu dilakukan
dengan mengembangkan kurikulum berdasarkan kebutuhan dan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini. Hal tersebut perlu dilakukan
agar lulusan yang dikeluarkan nantinya memiliki keterampilan serta kemampuan untuk
bersaing dengan masyarakat global di masa yang akan datang. Selain itu, untuk
mencapai tujuan tersebut, maka guru juga diharapkan mampu memiliki kompetensi
yang cukup untuk membelajarkan peserta didik agar menjadi masyarakat yang mampu
bersaing dan bekerja sama serta memiliki kesiapan menghadapi segala perubahan
yang terjadi saat ini dan yang akan datang.
Referensi :
Dion, Budiyono. 2014. Penguatan Tata Kelola dan Pendalaman/Perluasan Materi Kurikulum 2013. Online http://kurikulm.blogspot.com/2014/06/penguatan-tata-kelola-dan.html
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media Group.
Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Bumi Aksara.
yuliernawati. 2015. Alasan-alasan Perlunya Pengembangan Kurikulum. Online Diakses 28/11/2016 http://yuliernawati07.blogs.uny.ac.id/2015/10/15/alasan-alasan-perlunya-pengembangan-kurikulum/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar