Senin, 28 November 2016

Pengembangan Kurikulum



Penguatan Tata Kelola Kurikulum 2013
dan Latar Belakang Pengembangan Kurikulum


1.        Penguatan Tata Kelola Kurikulum 2013
Pada proses pengembangan dan pelaksanaan kurikulum yang merupakan penguatan tata kelola dalam kurikulum 2013 salah satunya yaitu satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan untuk menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Hal tersebut dilakukan dengan herapan agar tujuan pendidikan dapat dicapai dengan baik dan merata. Berdasarkan pengalaman pada kurikulum KTSP tahun 2006, yang memberikan kewenangan kepada satuan pendidikan dan guru untuk menyususn silabus sendiri, berdampak pada pemilihan buku teks yang beragam oleh satuan pendidikan dan guru. Hal yang terjadi di lapangan, satuan pendidikan dan guru memilih atau menggunakan buku yang dihasilkan dari berbagai kurikulum-kurikulum sebelumnya seperti buku pada kurikulum 1994, kurikulum KBK 2004, kurikulum KTSP 2006, dan bahkan dari sumber yang tidak jelas rujukannya (Anonim, 2013). Pemilihan buku teks yang beragam tersebut dapat menghasilkan silabus yang berbeda antar satuan pendidikan. Perbedaan silabus tersebut dapat berakibat pada perbedaan proses pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang diturunkan dari silabus hingga pada proses penilaian yang akan dilakukan oleh guru akan berbeda antar sekolah serta pencapaian kompetensi lulusan akan beragam pula. Oleh karena itu, agar kompetensi lulusan dapat dicapai sesuai dengan yang telah ditetapkan, diperlukan adanya perubahan dan pengembangan pada kurikulum 2013.
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan penetapan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah menetapkan kompetensi, selanjutnya menentukan kurikulum yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Pada kurikulum 2013, guru diharapkan mampu mengembangkan proses pembelajaran tanpa dibebankan menyususn silabus. Hal tersebut didasari karena penyusunan silabus membutuhkan waktu yang cukup banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru sehingga penyusunan silabus merupakan wewenang dari tingkat nasional (Dion, 2014). Selain itu, untuk menjamin ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang telah ditetapkan secara dan untuk memudahkan pemantauan dan supervisi pelaksanaan pembelajaran, diperlukan penguatan tata kelola dengan menyiapkan buku pegangan untuk siswa dan guru pada tingkat pusat. Hal tersebut dilakukan karena guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan kurikulum, sehingga sangat penting menyiapkan guru yang memahami materi dan dapat memanfaatkan sumber belajar yang telah disediakan dengan baik.
2.        Latar Belakang Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan karena dalam kurikulum  berisi tujuan yang harus dicapai serta arah pendidikan yang dituju dan kurikulum juga berisi pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dicapai oleh peserta didik. Pengembangan kurikulum pada dasarnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik serta implementasinya di dalam kelas (Sanjaya, 2008). Tujuan dari pengembangan kurikulum adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, (Widyastono, 2014). Oleh sebab itu, diperlukan adanya pengembangan kurikulum berupa perbaikan dan penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya dengan menyesuaikan perkembangan zaman.
Menurut saya, kurikulum yang diterapkan harus mampu mengikuti dan menjawab tantangan di masa depan serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Menurut Widyastono (2014) untuk menigkatkan mutu pendidkan harus dilakukan secara menyeluru yang mencakup pengembangan manusian Indonesia seutuhnya, seperti: aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, seni, olah raga dan prilaku. Jadi isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi - kondisi di atas sehingga dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Dalam pengembangan kurikulum, perlu menggunakan beberapa prinsip yang dijadikan sebagai acuan agar kurikulum yang dihasilkan tersebut dapat memenuhi harapan elemen pendidikan yang meliputi siswa, pihak sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah.  Adapun prinsip pengembangan kurikulum dalam Sanjaya (2008) antara lain:
a.         Prinsip Relevansi
Pengembanga kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaian harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum dipandang relevan bila hasil yang diperoleh dari kurikulum berguna atau fungsional bagi kehidupan masyarakat. Artinya isi kurikulum harus sesuai dengan kondisi yang terus berkembang yaitu selevan dengan perkembangan zaman yang terjadi sekarang maupun yang akan datang.
b.         Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum yang mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan masyarakat dan lingkungan setempat atau kurikulum bersifat dinamis. Terkadang apa yang diharapkan dan yang telah ditetapkan dalam kurikulum ideal tidak sesuai dengan kondisi dan kenyataan yang ada di lapangan. Dalam hal ini lingkungan sekitar, keadaaan masyarakat, dan ketersediaan tenaga dan peralatan menjadi faktor pertimbangan dalam rangka pelaksanaan kurikulum. Kurikulum juga harus memungkinkan guru untuk mengembangkan program pengejaran sesuai dengan kondisi yang ada serta memberikan ruang untuk peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya.
c.         Prinsip Kontinuitas
Dengan prinsip ini, alur dan keterkaitan di dalam kurikulum tersebut jelas sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Artinya kurikulum mengusahakan agar setiap kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang berkesinambungan dengan kegiatan pembelajaran lainnya. Dalam hal ini pengembangan kurikulum dilakukan harus bersifat berlanjut, artinya materi pelajaran harus berkaitan dan berkisinambungan dengan materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis program pendidikan.
d.        Prinsip Efektifitas
Efektifias dalam suatu kurikulum berkaitan dengan seberapa jauh ketercapaian apa yang telah direncanakan atau diharapkan dapat dilaksanakan atau dicapai.
e.         Prinsip Efisiensi
Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efisien dan penggunaan dana, waktu, tenaga, dan sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal. Demikian juga keterbatasan fasilitas ruangan, peralatan, dan sumber kerterbacaan, harus digunakan secara tepat oleh sswa dalam rangka pembelajaran, yang semuanya demi meningkatkan efektifitas atau keberhasilan siswa. Kurikulum dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi apabila dengan sarana, dana yang minimal, serta waktu yang terbatas, namun dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Berlandaskan kelima prinsip pengembangan tersebut, maka pengembangan kurikulum sangat perlu dilakukan dengan mengembangkan kurikulum berdasarkan kebutuhan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini. Hal tersebut perlu dilakukan agar lulusan yang dikeluarkan nantinya memiliki keterampilan serta kemampuan untuk bersaing dengan masyarakat global di masa yang akan datang. Selain itu, untuk mencapai tujuan tersebut, maka guru juga diharapkan mampu memiliki kompetensi yang cukup untuk membelajarkan peserta didik agar menjadi masyarakat yang mampu bersaing dan bekerja sama serta memiliki kesiapan menghadapi segala perubahan yang terjadi saat ini dan yang akan datang.



Referensi :
Dion, Budiyono. 2014. Penguatan Tata Kelola dan Pendalaman/Perluasan Materi Kurikulum 2013. Online http://kurikulm.blogspot.com/2014/06/penguatan-tata-kelola-dan.html
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media Group.
Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Bumi Aksara.
yuliernawati. 2015. Alasan-alasan Perlunya Pengembangan Kurikulum. Online Diakses 28/11/2016 http://yuliernawati07.blogs.uny.ac.id/2015/10/15/alasan-alasan-perlunya-pengembangan-kurikulum/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar